Kamis, 01 Maret 2012

Sahabatku


Mempunyai seorang sahabat sejati lebih berharga dari seribu teman yang mementingkan diri sendiri.

Apa yang kita alami demi teman kadang-kadang melelahkan dan menjengkelkan, tetapi itulah yang membuat persahabatan mempunyai nilai yang indah.

Persahabatan sering menyuguhkan beberapa cobaan, tetapi persahabatan sejati dapat mengatasi cobaan itu bahkan erat bersama karenanya

Persahabatan tidak terjalin secara langsung tetapi memerlukan proses yang panjang seperti besi menajamkan besi, demikianlah sahabat menajamkan sahabatnya.

Persahabatan diwarnai dengan pelbagai pengalaman suka dan duka, dihibur – disakiti, diperhatikan – dikecewakan, didengar – diabaikan, dibantu – ditolak, namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan dengan tujuan kebencian.

Seorang sahabat tidak akan menyembunyikan kesalahan untuk menghindari perselisihan, tetapi karena kasihnya ia memberanikan diri menegur apa yang sepantasnya ditegur.

Sahabat tidak pernah membalas pukulan dengan ciuman, tetapi menyatakan apa yang amat menyakitkan dengan tujuan sahabatnya mau berubah.

Proses dari teman menjadi sahabat memerlukan usaha pemeliharaan dari kesetiaan, tetapi bukan pada saat kita memerlukan bantuan barulah kita memiliki motivasi mencari perhatian, pertolongan dan pernyataaan kasih dari orang lain, tetapi mampu berinisiatif memberi dan mewujudkan apa yang diperlukan oleh sahabatnya.

Kerinduannya menjadi sebagian dari kehidupan sahabatnya, karena tidak ada persahabatan yang diawali dengan sikap egois.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar